Sabtu,
24 Desember 2011 adalah hari yang menakutkan buatku. Karena hari itu
ada pembagian rapot. Orang tua ku akan mengetahui baik maupun
buruknya hasil belajarku selama satu semester. Aku takut hasil
belajarku menurun, apalagi rapotan kali ini sekaligus dibagikan hasil
try out pertama. Itu sangat membuatku takut.
Sesampaiku
disekolah, aku dan teman –
temanku hanya mondar mandir tidak jelas. Rasa takut sangat menghantui
ku. Bagaimana jika rapotku buruk dan bagaimana jika hasil try outku
tidak lulus. Tapi aku coba untuk menangkan diriku sendiri. Aku
berdo’a supaya hasilnya memuaskan. Aku juga masih menunggu
kedatangan orang yang aku sayang, tapi rasanya dia tidak datang.
Hingga akhirnya guruku menyuruhku untuk menjadi penerima tamu di
kelasku sendiri dan disaat itulah guruku membawa kabar gembira
untukku. Beliau berkata, “kalo gak salah disini yang lulus try out
cuma Nadia”. Tapi kabar itu masih belum cukup bagiku karena nilai
rapotku juga masih belum jelas.
Guruku,
Pak Boy menyuruh kami untuk berkumpul di tengah lapangan dan merapat
di tempat pembina upacara. Pak Boy mengumumkan bahwa untuk kelas IX
dan kelas VIII dibolehkan untuk pulang sementara kelas VII disuruh
untuk membersihkan kelas lagi. Semuanya pun membubarkan diri dan aku
juga kembali ke depan kelas untuk menjadi terima tamu. Dari kejauhan
aku melihat Fahmi baru datang. Padahal semua temannya sudah mulai
pulang. Yang akhirnya dia juga ikut pulang. Satu demi satu wali murid
teman –
temanku berdatangan. Aku menyambut semua orang tua dari temanku
dengan canda. Dan terlihat mamaku juga sudah menunggu giliran untuk
tanda tangan. Aku jadi semakin takut dengan hasil belajarku. Mama
tersenyum padaku , aku juga membalas senyumnya dengan canda meskipun
dalam hatiku takut dengan kemarahannya nanti. Tidak lama kemudian
umiknya Fahmi datang, rasa grogi yang tidak tertolong rasanya
menghantuiku. Senyumannya menghiasi wajah cantiknya dan beliau pun
langsung masuk ke kelas. Wali Kelasku, Bu Ning menjelaskan semua lika
liku UNAS. Semuanya benar –
benar memacu jantung. Satu per satu nama teman –
temanku dipanggil dan orang tuanya maju untuk mengambil rapot itu,
hingga tiba waktuku yang di panggil. Mamaku maju kedepan untuk
mengambil rapot. Dari depan aku melihat mamaku tersenyum kepada wali
kelasku. Firasat tidak memuaskan sangat menghantuiku. Aku sudah tidak
sabar melihat hasil belajarku.
Setelah
mama keluar kelas, mama tersenyum dan mengatakan “lumayan, belajar
lagi ya nak! Jangan puas dengan hasil sementara saja”. Mama ku
langsung meninggalkan ku karena dia harus kembali bekerja. Aku
melihat hasil rapotku, dan ternyata cukup membuatku lega. Hasil try
out juga lulus. Aku senang sekali. Dengan hati gembira aku
membereskan semua kertas yang berisi tanda tangan tersebut. Aku juga
masih melihat umiknya Fahmi berbincang –
bincang dengan wali kelasku. Dan setelah bu Ning melihat ku di depan
kelas, beliau memanggilku dan menyuruhku untuk masuk kelas. Aku
tersipu malu setelah apa yang dikatakan bu Ning. Dan akhirnya umiknya
Fahmi pun pulang. Aku masih tetap berbincang –
bincang dengan bu Ning dan mencari solusi kedepannya. Setelah
semuanya clear, aku dan bu Ning memutuskan untuk pulang ke rumah.
Minggu ,
25 Desember 2011 aku diantar kakakku pulang ke rumah mama di Malang.
Adikku, Amel juga sudah tidak sabar menungguku disana. Dia berulang
kali mecoba untuk menghubungiku dan menanyakan aku sudah sampai
dimana. Dan sesampaiku di Malang, adikku menyambutku dengan gembira,
aku juga merasa senang tetapi aku juga merasa sedih karena tidak
dapat bertemu dengan Fahmi selama liburan itu. Saudara –
saudara ku sudah berkumpul disana. Mereka ingin merayakan malam tahun
baru di Lawang, Kabupaten Malang. Karena banyak saudara ku yang
tinggal disana. Selain itu, tinggal disana bisa membuat pikiranku
tenang. Aku ingin sekali bermain malam itu. Tapi mamaku melarang
keras untuk itu karena mamaku tidak ingin aku bersantai –
santai dalam mengahadapai UNAS april mendatang. Jujur, aku iri
melihat Amel bermain diluar sana dengan temannya tapi aku juga tidak
ingin gagal dalam UNAS. Akhirnya, aku memutuskan untuk istirahat
dikamar dan membaca buku hingga tertidur di meja belajar. Mamaku
membangunkanku dan menyuruhku untuk tidur di kamar. Malam itu benar –
benar dingin. Ditambah pula hujan lebat mengguyur Kota Malang. Aku
menarik selimut dan melanjutkan tidurku.
Keesokan
harinya, adikku memaksa ku untuk bangun. Suhu udara yang dingin
membuatku malas bangun. Tapi dia tetap memaksa ku untuk menemaninya
jogging. Yang terlintas dalam pikiranku hanyalah ingin marah karena
dia sudah membangunkan ku dari tidur apalagi udara disini dingin. Aku
tidak menyukai udara dingin. Aku pun menuruti permintaan adikku. Dan
terlihat dikejauhan ada seorang wanita tua yang membawa dagangan. Dia
menjual puding jagung. Menurut adikku, puding jagungnya enak.
Akhirnya aku membeli 5 untuk di bagikan ke saudara ku yang lainnya.
Ternyata rasanya memang enak.
31
Desember 2011, tepat malam tahun baru kami semua berkumpul di Lawang
, Kabupaten Malang. Kami berangkat ke Lawang pada siang hari. Aku
mengira di malam ini aku bisa istirahat tapi ternyata mamaku tetap
saja menyuruhku untuk belajar. Aku pun memilih untuk tidur hingga
mamaku membangunkan ku pada pukul 23.30. Hujan turun lebat, tidak ada
kembang api yang mewarnai langit. Langitan itu juga terasa gelap
karena mendung dan awan hitam. Bintang –
bintang juga tidak terlihat. Padahal aku ingin tahun baru kali ini
bisa semeriah tahun baru tahun lalu. Karena cukup mengecewakan,
akhirnya aku menonton televisi dan tepat sekali waktu itu film yang
aku sukai sudah mulai. dan tepat pukul 23.59 aku mengirimkan pesan
kepada seseorang yang aku sayang, Fahmi. Aku mengucapkan selamat
tahun baru untuknya. Aku ingin sekali tahun baru kali ini bersamanya
tapi jarak tidak memungkinkan untuk bertemu dengannya. Maaf sebesar –
besarnya karena aku tidak bisa menemaninya disana. Akhirnya, aku
melanjutkan menonton transformer dan rasa resah menemaniku.
Dua hari
sebelum liburan berakhir, aku menyempatkan untuk bermain dengan
sahabat –
sahabatku di Surabaya. Aku senang sekali bisa bermain di Timezone
lalu dilanjutkan foto –
foto bareng di pizza hut. Hari itu bener –
bener jadi hari pertama yang bisa membuatku bahagia dari dua minggu
liburan berlangsung. Dan sebelum aku pulang, aku sempat bertemu
dengan guruku yg mengajar di SMPN 19 Surabaya. Senang sekali bisa
bertemu mereka.
Dan di
hari terakhirku liburan, aku dan temanku, dinda jogging pagi. Aku
bermain seharian dengannya. Aku juga tidak lupa membelikan oleh –
oleh untuk ibunya Dinda karena bagaimana pun dia sudah akrab sekali
denganku. Dia sudah seperti ibuku sendiri.
Dua
minggu kemarin hanya kuhabiskan dengan tidur, belajar dan sedikit
bermain.
0 comment:
Posting Komentar